Tuesday, April 8, 2008
Kesasar di RSCM part 3
Ceritanya, aku dan bosku perlu ke bagian Farmakologi Klinik di RSCM. Karena sebelumnya kami ada keperluan ke FKUI, kami masuk RSCM lewat FKUI. Kami sudah diberitahu oleh orang bagian Lab. Farmakologi tentang tempat Farmakologi Klinik ini. Yah, caranya memberi tahu aja sudah agak membingungkan: ”Nanti Ibu dari kantin lurus aja, nah, ada bagian Mata atau Kulit tuh (Mata atau Kulit?? Yg bener yg mana??). Nanti belok kiri dikit, trus sekitar situ ada tangga tuh, di depan Neurologi atau apa ya itu (heh??). Nah, di situ Ibu tanya lagi, itu ada di lantai 2 kok (oke deh, jadi sebenernya dia tau gak sih? Hehe).”
Nah, berdasarkan penjelasan yg tidak jelas ini, kami pun melangkahkan kaki ke RSCM. FYI, ternyata untuk mencapai bagian mata atau kulit ini udah susah bgt. Yang kata orang tadi lurus, ternyata belok kiri trus lurus trus belok kiri lg. Setelah mencapai bagian mata, kami mencari-cari bagian neurologi. Setelah melewati bagian neurologi, kami mencari tangga ke lantai 2 yang ada petunjuk Farmakologi Klinik.
Tapi, setelah mondar mandir di situ beberapa kali (sampai aku bingung kok stl puter2 nyampenya ke situ lagi, situ lagi) dan bertanya pada semua orang yg pake seragam (untungnya gak ada yg pake seragam sekolah), akhirnya seorang suster di bagian bedah mata memberikan petunjuk. Dia bilang: ”Farmakologi Klinik ya? Kalo gak salah ke kiri dikit Bu, trus naik tangga itu. Nanti di lantai 2 coba tanya deh.”
Setelah menengok kiri kanan mencari tangga yang dimaksudkan, akhirnya ketemu jg tangga itu. Tangga yang sudah kita lewati bbrp kali tp tidak kami sadari keberadaannya. Habis, gimana mau sadar kalo tangga itu kyk bukan tangga yang pernah dilewatin orang. Tangganya besaaar n tinggiii bgt, khas bangunan Belanda jaman kuno gitu. Gak ada petunjuk yg menuliskan bahwa di atas sana ada bagian farmakologi klinik.
Akhirnya dengan menahan takut kami naik ke atas. Sumpah, tangga itu serem bgt, gelap n kyk jalan menuju the end of the world. Bosku bilang kalo tangga itu kyk yang di filmnya Harry Potter, hehe.
Sampai di atas, yang kami lihat adalah jajaran pintu2 n kantor2 yg lagi-lagi gak ada keterangannya masing2 itu apa. Hingga seorang ibu2 berseragam Depkes menunjukkan jalan ke Farmakologi Klinik.
Astagaaa... Kalo gak ada yg nunjukin kalo itu Farmakologi Klinik, kurasa gak ada orang yang tau kl itu tempatnya!
Setelah pulang dari situ, bosku tanya apakah kelak aku bisa kembali ke situ lagi. Aku menggeleng. Aku tau tempatnya, tapi kyknya aku bakalan kesasar lagi.
Oh my goodness! I don’t know why but I think I am eternally cursed to be lost in RSCM.
Friday, March 28, 2008
Kacang Sialan
Di kantorku ada setoples kacang (sebenarnya kl dihitung dari pertama kali kacang itu dilaunch sudah bertoples-toples).
Kacang ini diperoleh salah satu orang di departemenku saat mengantar saudaranya ke Medan. Oleh-oleh, begitu ceritanya.
Makanan ini begitu digemari di kantor kami. Nyatanya, setiap orang yang lewat di departemenku, pasti mampir dan mengambil segenggam kacang. Kalau toplesnya beberapa hari kosong, orang2 itu akan bertanya "kok kacangnya gak ada lagi?"
Saking banyaknya penggemar kacang ini akhrinya mendapat julukan "Kacang Sialan". Kepanjangannya "Sialan! Kacang ini enak bgt! Gue gak bisa berhenti makan! Kolesterol euy!"
Begitulah cerita sang kacang sialan yang masa berlakunya akan habis sebentar lagi. Karena kacang yang di toples di atas ini adalah kacang batch terakhir yg dibawa dari Medan tadi.
